| Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Auto Read More

As we know, bloggers have support read more. But still we have to divide the posts that will appear first and which will appear whole. Read more automatic advantage is you no longer need to manually divide the posts read more will work automatically according to the sentence fragment .....

Merubah Kelemahan

Mungkin sebagian besar para pembaca sudah tidak asing lagi dengan istilah “tak ada gading yang tak retak”. Ya, istilah itu sering digunakan masyarakat kita untuk menginformasikan bahwa di dunia ini tidak ada orang yang sempurna, pasti ada kekurangannya. Memang benar .....

Manfaat Bunga Rosela

Umumnya masyarakat mengenal rosela (Hisbiscus sabdariffa L.) sebagai bahan karung goni. Namun kejayaan karung dari serat alam sudah pudar. Dari segi kesehatan, ternyata rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Bunga rosela berguna untuk mencegah .....

Stop Kebiasaan Mendengkur

Siapa yang tidurnya mendengkur ? Hampir semua orang tidak akan tahu kalo mendengkur jika sedang tidur. ( ya sedang tidur gimana bisa tahu ya ) . Untuk mengetahui apakah kita mendengkur atau tidak hanya dengan dua cara yaitu : 1. Dengan saksi mata , 2. Direkam [he-he-he].....

Kode Warna Html

Dalam pembuatan suatu web, warna merupakan komponen yang penting untuk menentukan tampilan web anda. Biasanya warna digunakan untuk memodifikasi tampilan background, text, gambar maupun tabel. Script untuk menentukan warna dalam suatu web ditulis mengguna ......

Harga Bensin Rp25 Ribu/liter di Perbatasan

Samarinda (ANTARA) - Harga bensin di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, yakni di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur (Kaltim), mencapai Rp25 ribu per liter.
"Warga Apau Kayan, yang ada diempat kecamatan di Kabupaten Malinau harus membeli bensin seharga Rp.25 ribu per liter," kata seorang tokoh masyarakat Apau Kayan, Baya Apoy di Samarinda, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan unjuk rasa bersama puluhan pelajar dan mahasiswa serta tokoh masyarakat dari empat kecamatan yang berbatasan langsung dengan Malaysia di depan Kantor Gubernur Kaltim.
Kondisi tersebut sudah lama berlangsung dan sampai saat ini masyarakat masih sangat kesulitan mendapat bensin. Harga bensin itu karena akses menuju ke perbatasan terbatas dan hanya bisa ditempuh dengan pesawat dari Samarinda ke bandara Long Ampung Malinau.
"Warga Apau Kayan diempat kecamatan di Kabupaten Malinau lebih banyak membeli berbagai kebutuhan pokok di wilayah Serawak, Malaysia karena aksesnya bisa ditempuh lewat jalur darat," katanya.
Jika menggunakan kendaraan (motor) perjalanan bisa ditempuh selama satu hari dan biaya yang dibutuhkan hanya Rp.50 ribu.
"Tetapi, jika akan membeli kebutuhan pokok di Samarinda, warga harus menggunakan pesawat itupun hanya tiga kali seminggu dengan biaya Rp.250 ribu. Jadi, sejak puluhan tahun kami (warga Apau Kayan) memilih berbelanja di Malaysia," kata Baya Apoy.
Baya Apoy yang merupakan mantan kepala desa di salah satu wilayah di perbataan Indonesia-Malaysia tersebut mengatakan, selain bensin berbagai kebutuhan pokok lainnya dibeli warga di Malaysia dengan harga mahal.
"Harga garam saja mencapai Rp.20 ribu per bungkus yang beratnya hanya sekitar delapan ons dan harga gula pasir mencapai Rp25 ribu/Kg. Bahkan, minyak goreng harganya mencapai Rp.90 ribu/Kg. Begitu juga dengan harga beras mencapai Rp.150 ribu per 17 kilogram," katanya.
Namun, masyarakat tidak bisa berbuat banyak sebab akses ke Malaysia lebih mudah dan murah dibanding ke Samarinda, tambah tokoh masyarakat Apau Kayan itu.
Warga Apau Kayan yang umumnya bekerja sebagai petani lanjut dia juga sangat kesulitan berkomunikasi sebab belum ada jaringan telepon selular.
Untuk berkomunikasi, warga hanya menggunakan wartel (warung telekomunikasi) yang per menitnya Rp.8.000.
"Jadi, kami meminta perhatian pemerintah agar segera membuka akses jalan dan menambah frekuensi penerbangan di wilayah perbatasan tersebut agar masyarakat disana juga bisa menikmati hidup layak seperti masyarakat di perkotaan," ujar Baya Apoy.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari warga perbatasan di empat kecamatan yakni Kecamatan Sungai Boh, Kecamatan Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir itu kata Baya Apoy setiap sepekan berbondong-bondong ke Serawak Malaysia untuk membeli berbagai kebutuhan pokok.
Setiap pekan, warga pergi ke Serawak hanya untuk membeli berbagai kebutuhan pokok dan tidak menjual berbagai hasil pertanian. Mereka berangkat dengan membawa mata uang Rupiah kemudian ditukarkan dalam mata uang Ringgit, Malaysia.
"Jadi, kami berharap pemerintah segera merealisasikan wacana tentang pembentukan Beranda Indonesia di wilayah perbatasan agar warga di sana juga bisa menikmati pembangunan dan tidak lagi harus ke Malaysia untuk membeli kebutuhan pokok," kata Baya Apoy.

Posted by : Coboy
Source : yahoo news

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar